Skip to main content

Etika Pergaulan Dalam Menggunakan Media Sosial




Media sosial itu memakai bahasa tulisan. Makna dan persepsi pembaca dari tulisan kita semata-mata dari tulisan. Orang tidak akan melihat ketika menulis itu sedang senyum, sedang serius, sedang tertawa, atau sedang bangun tidur. Kalau sebagian besar orang salah persepsi terhadap tulisan kita, terima saja kenyataan kalau kitanya yang salah, kurang tepat menuangkan maksud kita ke dalam bahasa tulisan. 

Daripada belakangan sibuk klarifikasi, mending mempertimbangkan dengan matang sebelum tekan tombol kirim. Huruf besar semua artinya berteriak. Maka dari itu, hindari memakai huruf kapital semua dalam menulis pesan di media sosial. Jadi matikan caps lock.

Gambar, video, audio makan kuota lebih banyak dibanding tulisan. Hindari mengirim gambar, video, audio yang tidak terlalu diperlukan. Siapa tahu ada teman anda yang tidak tahu cara mematikan auto download yang membuat paket kuota data dia cepat habis.

Di grup, meskipun hanya muncul nama-nama dan nom0r-nomor, akan tetapi di belakangnya tetaplah manusia yang punya otak dan memakai perasaan. Jadi, tetap berlaku etika pergaulan di dunia nyata, misalnya saling menghargai, tidak mudah mengumbar rahasia, tidak merendahkan dan mMedia Sosialem-bully, serta berbicara dengan hal-hal yang relevan dengan semua orang. Kalau ada hal-hal yang tidak relevan dengan kebanyakan orang, sebaiknya di jalur pribadi (japri) saja.

Jangan mudah broadcast info dari org lain, terutama info kesehatan, kalau anda sendiri tidak yakin kebenarannya. Disebutnya nama dokter di info itu bukan jaminan infonya benar. Info kesehatan harus jelas sumbernya dan dapat dipertanggung jawabkan.

Jangan posting foto atau tulisan yang berbau mesum. Karena pada umumnya, hal itu perbuatan yang melecehkan perempuan. Informasi di sosial media itu menyebarnya luar biasa seperti kilat. Bayangkan saja kalau foto yang melecehkan itu adalah istri anda, anak perempuan anda, adik atau kakak perempuan anda. Bagaimana perasaan anda kalau foto mereka dijadikan bahan guyonan mesum. Sungguh hal tidak etis dan tidak menyenangkan bukan.

Politik itu penting. Memihak pada salah satu partai atau capres/cagub/cawali itu hak. Akan tetapi, jangan paksakan pandangan politik anda di grup. Kalau mau mengkritik pemerintah silakan memakai cara yang sopan, etis, dan berperikemanusiaan.

Kalau anggota grup agamanya macam-macam, harap berhati-hati ketika mau posting hal-hal yang berbau agama. Jangan sampai posting hal-hal yang menjelekkan agama lain. Agama itu bukan sebatas ayat karena ajakan kebaikan itu bersifat universal untuk memberikan manfaat kepada sesama. Hindari berbicara yang berbau SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan). Batasi berbicara yang tidak etis dan tidak sopan. Kemudian berbicara hal-hal yang seru, edukatif, nasihat, motivasi, ataupun artikel.

Jangan hanya handphone-nya yang smart karena sekarang sudah zamannya smartphone. Namun, yang jauh lebih penting yaitu jadilah manusia yang cerdas. Be smart of the people.

Sumber : http://www.siduta.com/etika-pergaulan-dalam-menggunakan-media-sosial/

Comments

Popular posts from this blog

Maksud Media Cetak

Sumber dari Komunikasi dan Penyiaran Islam edisi Politeknik

Jenis-jenis media cetak

Sejarah Media Cetak

Sumber Komunikasi dan Penyiaran Islam edisi Politeknik